Namun pada tumbuhan tingkat tinggi seperti spermatophyta, pengangkutan air dilakukan di dalam pembuluh tanaman. Berikut proses masuknya air ke tanaman: Proses pengangkutan air dan mineral dari dalam tanah oleh tumbuhan berawal dari air dalam tanah, diserap oleh rambut akar. Air dan mineral tanah memasuki tumbuhan melalui epidermis akar Mengapapada waktu siang hari yang panas kita merasa sejuk bila berteduh di bawah pohon yang rindang? Di dalam tubuh makhluk hidup selalu terjadi sistem transportasi. Sistem transportasi ini terjadi melalui proses pengangkutan nutrisi,oksigen, karbondioksida, dan sisa metabolisme. Pengangkutan Air dan Nutrisi pada Tumbuhan. Konsep tekanan zat juga berlaku bagi makhluk hidup. Misalnya pada mekanisme pengangkutan air dan nutrisi pada tumbuhan, tekanan darah manusia, dan tekanan gas pada proses pernapasan. Xilem dan floem adalah jaringan seperti tabung yang berperan dalam sistem pengangkutan. 1aTYZ. Rabu, 27 Jun 2018 2031 0 998 Mh Badrut Tamam Makhluk hidup membutuhkan nutrisi untuk keberlangsungan hidupnya. Nutrisi yang dibutuhkan oleh setiap jenis makhluk hidup berbeda-beda. Manusia dan hewan memerlukan karbohidrat, protein, lemak serta mineral-mineral lainnya sedangkan tumbuhan bentuk nutrisinya berupa senyawa – senyawa kimia tertentu yang esensial untuk sistem metabolisme. Nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan biasanya diperoleh dari tanah maupun atmosfer. Ketersediaan nutrisi – nutrisi tersebut biasanya berbeda-beda bergantung banyak faktor. Namun, konsentrasinya dapat bertambah atau berkurang berkali – kali lipat disebabkan adanya faktor lingkungan seperti cuaca dan iklim, serta adanya faktor kimiafisik seperti erosi, jenis tanah dan pH tanah. Oleh karena itu, tanaman memiliki mekanisme tersendiri untuk beradaptasi terhadap perubahan lingkungan yang menyebabkan perubahan kandungan nutrisi di dalam tanah. Kebutuhan nutrisi utama pada tumbuhan meliputi macronutrient dan micronutrient atau yang biasa disebut elemen esensial. Macronutrient berupa nitrogen N, fosfor P, potasium K, kalsium Ca, magnesium Mg, dan sulfur S yang dibutuhkan dalam jumlah besar dan akumulasinya pada jaringan tumbuhan berkisar Micronutrient meliputi boron Br, klorin Cl, tembaga Cu, besi Fe, mangan Mn, molybdenum Mo, nikelNi, dan zinc Zn yang dibutuhkan dalam jumlah kecil dan akumulasinya pada jaringan tumbuhan berkisar Ketiadaan atau kurangnya elemen esensial pada tanaman dapat menyebabkan tanaman menjadi mati sebelum siklus hidupnya terlengkapi serta pertumbuhan tanaman menjadi tidak normal. Hal itu terjadi karena defisiensi nutrisi dapat mengganggu siklus metabolisme pada tumbuhan. Selain itu terdapat pula elemen penting lainnya yang meliputi aluminium Al, kobalt Co, selenium, silikon Si, sodium Na, dan vanadium yang berperan menstimulasi pertumbuhan namun hanya dibutuhkan oleh tumbuhan-tumbuhan tertentu. Tumbuhan yang mengalami kekurangan salah satu atau beberapa elemen-elemen tersebut dapat mengganggu proses reproduksi dan pertumbuhan tanaman. Gejala-gejala yang ditunjukkan oleh tanaman akan berbeda bergantung jenis elemennya. Tanaman yang kekurangan salah satu elemen yang penting biasanya akan mengalami kematian sebelum siklus hidupnya terlengkapi. Gejala lain yang umum terlihat pada bagian organ tumbuhan yang mengalami difisiensi nutrisi yaitu berupa klorosis, nekrosis, dan warna daun berubah menjadi merah. Klorosis merupakan rusaknya jaringan terutama pada bagian daun akibat klorofil gagal terbentuk sehingga menyebabkan warna daun menjadi kuning. Hal tersebut disebabkan tanaman kekurangan besi, sulfur, mangan, zinc, dan tembaga. Nekrosis dapat terjadi karena tanaman kekurangan nitrogen, potasium dan kalsium. Nekrosis dapat terjadi pada bagian daun ataupun batang tumbuhan dengan gejala organ daun mengalami kematian atau terhambatnya pertumbuhan daun sebagai akibat dari kematian jaringan tumbuhan. Perubahan warna daun menjadi merah dapat terjadi karena akumulasi antosianin akibat kurangnya kandungan fosfor. Kekurangan satu atau beberapa elemen nutrisi terkadang menunjukkan gejala fisik yang sama. Oleh karena itu diperlukan analisis lebih lanjut untuk mengetahui dengan pasti penyebab terganggunya pertumbuhan dan reproduksi tanaman. Analisis yang dapat dilakukan berupa analisis tanaman analisis kuantitatif, analisis jaringan tanaman, analisis biokimia serta kandungan tanahnya. Analisis–analisis tersebut dapat mengonfirmasi gejala-gejala yang nampak pada tanaman, mengetahui elemen-elemen yang masuk ke jaringan tanaman, mengetahui konsentrasi elemen-elemen nutrisi pada jaringan tanaman, serta kandungan mineral tanah yang dapat diserap oleh tanaman. Penulis Devi Eka Lestari, M. Si. Referensi Handbook of Plant Nutrition. Edited by Allen V. Barker and David J. Pilbeam. 2007. CRC Press. Post Views 10,683 wdnet/ - jelaskan bagaimana mekanisme pengangkutan air dari akar menuju daunPada pelajaran Biologi, kamu pasti pernah mempelajari mengenai mekanisme pengangkutan air dari akan menuju daun pada tumbuhan. Coba jelaskan bagaimana mekanisme pengangkutan air dari akar menuju daun! Secara singkat, mekanisme pengangkutan air dari akar menuju daun dapat melalui pembuluh angkut intravaskuler yaitu xilem. Air dapat sampai ke daun karena daya tekan akar, kapilaritas batang dan daya isap daun. Namun, ternyata ada juga pengangkutan air dan garam mineral yang tidak diangkut secara langsung, atau di luar berkas pembuluh xilem dan Bagaimana Mekanisme Pengangkutan Air dari Akar Menuju Daun!Apa jawaban "jelaskan bagaimana mekanisme pengangkutan air dari akar menuju daun"? Mengutip buku Biologi SMA/MA Kelas XI oleh Sri Widayati dkk, 2009, secara umum, pengangkutan air dan garam mineral pada tumbuhan dapat digolongkan menjadi dua cara, yaitu pengangkutan ekstravaskuler dan intravaskuler. Pengangkutan EkstravaskulerPengangkutan ekstravaskuler adalah proses pengangkutan di mana tumbuhan dapat menyerap air dari tanah ke dalam tubuh melewati satu sel ke sel lain secara dari penyerapan air oleh bulu akarMasuk menuju sel-sel epidermisDari sel epidermis, air menuju korteks Lalu diteruskan ke sel-sel endodermisDari korteks, air akan didistribusikan menuju sel-sel untuk proses metabolisme IntravaskulerPengangkutan intravaskuler adalah pengangkutan air dan zat terlarut yang terjadi di dalam berkas pembuluh xilem dan floem secara vertikal. Diawali dengan penyerapan zat melalui rambut akarZat tersebut akan menuju epidermis Selanjutnya ngalir menuju korteks dan diteruskan ke sel-sel dan zat terlarut masuk ke berkas pembuluh xilem akarLalu diteruskan menuju xilem batang hingga xilem daunDi dalam xilem daun, zat-zat yang berguna masuk ke parenkim mesofil sebagai bahan proses fotosintesis itulah yang nantinya akan menghasilkan glukosa dan oksigen bagi tumbuhan. Glukosa diangkut oleh pembuluh floem menuju seluruh tubuh, sementara oksigen akan dikeluarkan oleh tumbuhan melalui stomata, sedangkan air yang merupakan sisa metabolisme akan dikeluarkan lewat proses transpirasi. Demikian mekanisme pengangkutan air dari akar menuju daun dalam Biologi. Semoga dapat dipahami. DNR IPA Tekanan Zat dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari Daftar Materi Bab 1 Pengangkutan Air dan Nutrisi pada Tumbuhan Tekanan Darah pada Sistem Peredaran Darah Manusia Latihan 1 Latihan 2 MATERI Pengangkutan Air dan Nutrisi pada Tumbuhan Sobat pintar, masih ingatkah kamu berkas pengangkut pada tumbuhan? Xilem dan floem adalah jaringan seperti tabung dan yang berperan dalam sistem pengangkutan. Air dan mineral dari dalam tanah akan diserap oleh akar, kemudian diangkut melalui xilem ke bagian batang dan daun tumbuhan. Zat makanan yang dibuat di daun akan diangkut melalui floem ke bagian lain tumbuhan dan memerlukan zat makanan. Lalu bagaimana mekanisme pengangkutan air, mineral, dan nutrisi tersebut? Pengangkutan Air pada Tumbuhan Masih ingatkah kamu susunan jaringan pada akar mulai dari jaringan terluar hingga terdalam? Jaringan-jaringan itulah yang akan dilalui oleh air ketika masuk ke dalam tumbuhan. Pertama-tama, air diserap oleh rambut-rambut akar. Kemudian, air masuk ke sel epidermis melalui proses secara osmosis. Selanjutnya, air akan melalui korteks. Dari korteks, air kemudian melalui endodermis dan perisikel. Selanjutnya, air masuk ke jaringan xilem yang berada di akar. Setelah tiba di xilem akar, air akan bergerak ke xilem batang dan ke xilem daun! Tumbuhan tidak mempunyai mekanisme pemompaan cairan seperti pada jantung manusia. Lalu, bagaimanakah air dapat naik dari akar ke bagian tumbuhan lain yang lebih tinggi? Air dapat diangkut naik dari akar ke bagian tumbuhan lain yang lebih tinggi dan diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan karena adanya daya kapilaritas batang. Sifat ini seperti yang terdapat pada pipa kapiler. Pipa kapiler memiliki bentuk yang hampir menyerupai sedotan akan tetapi diameternya sangat kecil. Apabila salah satu ujung pipa kapiler dimasukkan ke dalam air, air yang berada pada pipa tersebut akan lebih tinggi daripada air yang berada di sekitar pipa kapiler. Begitu pula pada batang tanaman, air yang berada pada batang tanaman akan lebih tinggi apabila dibandingkan dengan air yang berada pada tanah. Pengangkutan Nutrisi pada Tumbuhan Semua bagian tumbuhan, yaitu akar, batang, daun, dan bagian lainnya memerlukan nutrisi. Agar kebutuhan nutrisi di setiap bagian tumbuhan terpenuhi, maka dibutuhkan suatu proses pengangkutan nutrisi hasil fotosintesis berupa gula dan asam amino ke seluruh tubuh tumbuhan. Pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan terjadi melalui pembuluh floem. Pengangkutan zat-zat hasil fotosintesis dimulai dari sumbernya, yaitu daun daerah yang memiliki konsentrasi gula tinggi ke bagian tanaman lain yang dituju daerah yang memiliki konsentrasi gula rendah dengan dibantu oleh sirkulasi air yang mengalir melalui pembuluh xilem dan floem. Tekanan Darah pada Sistem Peredaran Darah Manusia Yuk, Sobat pintar kita lanjut ke pembahasan berikutnya Tekanan yang terdapat pada pembuluh darah memiliki prinsip kerja seperti hukum Pascal. Hal ini karena tekanan pada pembuluh darah merupakan tekanan yang berada pada ruang tertutup. Pada saat jantung memompa darah, darah akan mendapatkan dorongan sehingga mengalir melalui pembuluh darah. Saat mengalir dalam pembuluh darah, darah memberikan dorongan pada dinding pembuluh darah yang disebut dengan tekanan darah. Agar tekanan darah tetap terjaga, maka pembuluh darah harus terisi penuh oleh darah. Bila terjadi kehilangan darah akibat kecelakaan atau penyakit, tekanan darah dapat hilang, sehingga darah tidak dapat mengalir menuju selsel di seluruh tubuh. Akibatnya, sel-sel tubuh akan mati karena tidak mendapatkan pasokan oksigen dan nutrisi. Tekanan darah diukur dengan menggunakan sebuah alat yang bernama sphygmomanometer, ada pula yang menyebutnya dengan tensimeter. Tekanan darah yang normal berkisar antara 120/80 mmHg. Angka pertama menunjukkan tekanan saat bilik berkontraksi dan darah terdorong keluar dari bilik jantung melalui pembuluh arteri disebut angka sistol. Angka kedua, yaitu yang lebih rendah adalah hasil pengukuran tekanan saat bilik relaksasi dan darah masuk menuju bilik jantung, tepat sebelum bilik-bilik ini berkontraksi lagi, disebut angka diastol. 1. Air dapat diangkut naik dari akar ke bagian tumbuhan lain yang lebih tinggi dan diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan karena adanya... A. Daya kapilaritas batang B. Reverse osmosis C. Difusi pada batang D. Membran semi permeabel JAWABAN BENAR A. Daya kapilaritas batang PEMBAHASAN Tumbuhan tidak mempunyai mekanisme pemompaan cairan seperti pada jantung manusia. Lalu, bagaimanakah air dapat naik dari akar ke bagian tumbuhan lain yang lebih tinggi? Air dapat diangkut naik dari akar ke bagian tumbuhan lain yang lebih tinggi dan diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan karena adanya daya kapilaritas batang. Sifat ini seperti yang terdapat pada pipa kapiler. 2. Ukuran tekanan darah yang normal pada manusia yaitu ... A. 120 / 80 mmHg B. 80 / 120 mmHg C. 120 / 100 mmHg D. 100 / 400 mmHg JAWABAN BENAR PEMBAHASAN Umumnya, orang dewasa dengan kondisi tubuh sehat memiliki tekanan darah normal sekitar 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg. Angka 120 dan 90 menunjukkan tingkat tekanan ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh atau biasa disebut tekanan sistolik. – Teman-teman semua dalam kesemptan ini kita akan membahas sati topik dalam pelajaran Biologi yakni bagaimana mekanisme pengangkutan air dari akar menuju daun? Catatan buat pembacaPada setiap tulisan dalam semua tulisan yang berawalan “di” sengaja dipisahkan dengan kata dasarnya satu spasi, hal ini sebagai penciri dari website ini. Masih ingatkah Anda dengan susunan jaringan pada akar mulai dari jaringan terluar hingga terdalam? Jika ia, maka jaringan-jaringan itulah yang akan dilalui oleh air ketika masuk ke dalam tumbuhan. Gambar 1 menunjukkan jalur pengangkutan air ketika masuk ke dalam akar. Silahkan anda cermati dengan baik gambar di bawah. Daftar Isi 1A. Mekanisme Pengangkutan Air dari Akar menuju Daun1. Bagaimana mekanisme pengangkutan air dari akar ke daun?2. Penyerapan air oleh akar tumbuhan3. Kapilaritas dalam Mekanisme Pengangkutan Air dari Akar menuju DaunB. Pengangkutan Nutrisi pada TumbuhanBagaimana proses pengangkutan nutrisi pada tumbuhan?C. Faktor yang mempengaruhi proses pengangkutan air dari akar menuju ke daun1. Perbedaan Potensial Air2. Tekanan Osmosis3. Gradien Tekanan Hidrostatik4. Transpirasi5. Kondisi Lingkungan6. Struktur Jaringan Tumbuhan7. Ukuran dan Bentuk Stomata8. Jenis Tanaman9. Kondisi Tanah10. Iklim11. Faktor Fisiologis12. Ketinggian Tempat13. Intensitas Cahaya14. Kelembapan Udara Nah, untuk mengetahui Bagaimana mekanisme Pengangkutan Air dari Akar menuju Daun, berikut penjelasannya. Gambar 1. Jalur pengangkutan air ketika masuk ke dalam akarSumber Dok. Kemdikbud Pertama-tama, air diserap oleh rambut-rambut akar. Kemudian, air masuk ke sel epidermis melalui proses secara osmosis. Selanjutnya, air akan melalui korteks. Dari korteks, air kemudian melalui endodermis dan perisikel. Selanjutnya, air masuk ke jaringan xilem yang berada di akar. Setelah tiba di xilem akar, air akan bergerak ke xilem batang dan ke xilem daun! Tumbuhan tidak mempunyai mekanisme pemompaan cairan seperti pada jantung manusia. Lalu, bagaimanakah air dapat naik dari akar ke bagian tumbuhan lain yang lebih tinggi? Perhatikan Gambar 2 yang memperlihatkan pergerakan air dari akar menuju daun! Gambar 2. Pengangkutan air dari akar menuju daunSumber Campbell et al. 2008 1. Bagaimana mekanisme pengangkutan air dari akar ke daun? Mekanisme pengangkutan air dari akar ke daun pada tumbuhan di sebut sebagai transpor air melalui xilem. Proses ini terjadi melalui dua mekanisme, yaitu TranspirasiProses penguapan air melalui stomata daun yang terjadi akibat adanya perbedaan tekanan uap antara dalam dan luar daun. Hal ini menyebabkan tekanan uap di dalam daun menjadi lebih rendah daripada tekanan uap di udara, sehingga air yang terdapat pada sel-sel daun akan menguap dan keluar dari daun. Proses ini menyebabkan terciptanya perbedaan tekanan antara daun dan akar, sehingga air dari akar akan bergerak naik menuju daun. KapilaritasMekanisme ini terjadi akibat adanya interaksi antara molekul air dengan dinding xilem, sehingga air dapat naik ke atas melalui serangkaian sel-sel xilem. Fenomena kapilaritas terjadi karena adanya kekuatan kohesi dan adhesi yang terjadi antara molekul-molekul air dan dinding xilem. Kekuatan kohesi membuat molekul-molekul air saling menarik satu sama lain, sedangkan kekuatan adhesi membuat molekul-molekul air menempel pada dinding xilem. Kombinasi dari kedua kekuatan ini memungkinkan air untuk naik ke atas dari akar menuju daun. Kedua mekanisme ini saling mendukung satu sama lain dalam proses pengangkutan air dari akar ke daun. Transpirasi memicu naiknya air dari akar menuju daun, sedangkan kapilaritas memungkinkan air untuk terus naik ke atas melalui xilem. Proses ini terjadi secara terus-menerus selama tanaman masih hidup dan membutuhkan air untuk tumbuh dan berkembang. Air dapat di angkut naik dari akar ke bagian tumbuhan lain yang lebih tinggi dan di edarkan ke seluruh tubuh tumbuhan karena adanya daya kapilaritas batang. Sifat ini seperti yang terdapat pada pipa kapiler. Demikian ulasan tentang bagaimana mekanisme pengangkutan air dari akar menuju daun? Baca Juga Macam macam Sendi a. Pipa Kapiler Pipa kapiler memiliki bentuk yang hampir menyerupai sedotan akan tetapi diameternya sangat kecil. Apabila salah satu ujung pipa kapiler di masukkan ke dalam air, air yang berada pada pipa tersebut akan lebih tinggi daripada air yang berada di sekitar pipa kapiler. Begitu pula pada batang tanaman, air yang berada pada batang tanaman akan lebih tinggi apabila di bandingkan dengan air yang berada pada tanah. Daya kapilaritas batang di pengaruhi oleh adanya gaya kohesi dan adhesi. Kohesi merupakan kecenderungan suatu molekul untuk dapat berikatan dengan molekul lain yang sejenis. Adhesi adalah kecenderungan suatu molekul untuk dapat berikatan dengan molekul lain yang tidak sejenis. Melalui gaya adhesi, molekul air membentuk ikatan yang lemah dengan dinding pembuluh. Melalui gaya kohesi akan terjadi ikatan antara satu molekul air dengan molekul air lainnya. Hal ini akan menyebabkan terjadinya tarik-menarik antara molekul air yang satu dengan molekul air lainnya di sepanjang pembuluh xilem. Gaya kohesi maupun gaya adhesi mempengaruhi bentuk permukaan zat cair dalam wadahnya. Misalkan ke dalam dua buah tabung reaksi masing-masing di isikan air dan air raksa. Apa yang terjadi? Permukaan air dalam tabung reaksi berbentuk cekung di sebut meniskus cekung sedangkan permukaan air raksa dalam tabung reaksi berbentuk cembung di sebut meniskus cembung. b. Miniskus Cembung dan Cekung Hal itu dapat di jelaskan bahwa gaya adhesi molekul air dengan molekul kaca lebih besar daripada gaya kohesi antar molekul air, sedangkan gaya adhesi molekul air raksa dengan molekul kaca lebih kecil daripada gaya kohesi antara molekul air raksa. Gambar 3. Miniskus cembung dan cekung Meniskus cembung maupun meniskus cekung menyebabkan sudut kontak antara bidang wadah tabung dengan permukaan zat cair berbeda besarnya. Meniskus cembung menimbulkan sudut kontak tumpul >900, sedangkan meniskus cekung menimbulkan sudut kontak lancip <900. Gaya kohesi dan gaya adhesi juga berpengaruh pada gejala kapilaritas. 2. Penyerapan air oleh akar tumbuhan Berikut ini 3 tahapan dalam proses penyerapan air oleh akar tumbuhan ImbibisiImbibisi adalah proses masuknya air ke dalam sel tumbuhan akibat adanya gaya adhesi dan kohesi pada dinding sel. Gaya adhesi terjadi karena molekul air menempel pada dinding sel, sedangkan gaya kohesi terjadi karena molekul air saling menempel satu sama lain. Kedua gaya tersebut membuat air masuk ke dalam sel-sel akar tumbuhan. OsmosisOsmosis adalah proses masuknya air ke dalam sel melalui membran semipermeabel. Sel-sel akar tumbuhan memiliki membran semipermeabel yang hanya memperbolehkan masuknya air ke dalam sel, namun tidak memperbolehkan masuknya senyawa atau ion lain yang tidak di butuhkan oleh sel. Osmosis terjadi ketika konsentrasi air di dalam tanah lebih tinggi di bandingkan dengan konsentrasi air di dalam sel akar tumbuhan. Arus masaArus masa adalah proses masuknya air ke dalam akar tumbuhan melalui sel-sel rambut akar. Sel-sel rambut akar memiliki permukaan yang lebih besar di bandingkan dengan sel-sel akar lainnya sehingga dapat menyerap lebih banyak air dari tanah. Arus masa juga terjadi karena adanya perbedaan tekanan air antara tanah dan dalam sel-sel akar tumbuhan. Penyerapan air oleh akar tumbuhan sangat penting untuk menjaga keseimbangan air dalam tumbuhan. Air yang di serap oleh akar akan di angkut ke seluruh bagian tumbuhan melalui xilem untuk memenuhi kebutuhan metabolisme dan pembentukan jaringan baru. Selain itu, air juga berperan dalam menjaga turgor sel dan membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis. Sebuah pipa kapiler kaca bila di celupkan pada tabung berisi air akan di jumpai air dapat naik ke dalam pembuluh kaca pipa kapiler, sebaliknya bila pembuluh pipa kapiler di celupkan pada tabung berisi air raksa akan di jumpai bahwa air raksa di dalam pembuluh kaca pipa kapiler lebih rendah permukaannya di bandingkan permukaan air raksa dalam tabung. Gambar 4. Gambaran pipa kapiler Jadi kapilaritas sangat tergantung pada kohesi dan adhesi. Air naik dalam pembuluh pipa kapiler di karenakan adhesi sedangkan air raksa turun dalam pembuluh pipa kapiler di karenakan kohesi. Perhatikan gambar berikut ini. Gambar 5. Pipa kapiler dalam tabung berisi air maupun air raksa Pada air Permukaannya cekung, pada pipa kapiler permukaannya lebih tinggi, karena adhesinya lebih kuat dari kohesinya sendiri. Pada raksa Permukaannya cembung, sedangkan pada pipa kapiler permukaannya lebih rendah, karena kohesi air raksa lebih besar dari adhesi antara air raksa dengan kaca. Selain di sebabkan oleh gaya kohesi dan adhesi, naiknya air ke daun di sebabkan oleh penggunaan air di bagian daun atau yang disebut dengan daya isap daun. Air di manfaatkan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis. Pada daun, air juga mengalami penguapan. Penguapan air oleh daun disebut transpirasi. Penggunaan air oleh bagian daun akan menyebabkan terjadinya tarikan terhadap air yang berada pada bagian xilem sehingga air yang ada pada akar dapat naik ke daun. Semua bagian tumbuhan, yaitu akar, batang, daun, dan bagian lainnya memerlukan nutrisi. Agar kebutuhan nutrisi di setiap bagian tumbuhan terpenuhi, maka di butuhkan suatu proses pengangkutan nutrisi hasil fotosintesis berupa gula dan asam amino ke seluruh tubuh tumbuhan. B. Pengangkutan Nutrisi pada Tumbuhan Pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan terjadi melalui pembuluh floem. Dimana, pengangkutan zat-zat hasil fotosintesis di mulai dari sumbernya, yaitu daun daerah yang memiliki konsentrasi gula tinggi ke bagian tanaman lain yang dituju daerah yang memiliki konsentrasi gula rendah dengan di bantu oleh sirkulasi air yang mengalir melalui pembuluh xilem dan floem. Perhatikanlah Gambar 6 di bawah ini! Gambar 6. Pengangkutan nutrisi hasil fotosintesis pada tumbuhanSumber Recee et al. 2012 Bagaimana proses pengangkutan nutrisi pada tumbuhan? Proses pengangkutan nutrisi pada tumbuhan terjadi melalui dua mekanisme, yaitu Transpor aktifProses ini terjadi ketika nutrisi diambil dari tanah oleh akar tumbuhan dan kemudian diangkut ke seluruh bagian tumbuhan melalui xilem. Nutrisi yang diambil dari tanah berupa ion-ion yang diambil oleh akar dengan bantuan pompa ion yang terdapat pada membran sel. Pompa ion ini membutuhkan energi dalam bentuk ATP untuk memompa ion-ion dari lingkungan dengan konsentrasi rendah ke lingkungan dengan konsentrasi yang lebih tinggi. Setelah ion-ion tersebut diangkut ke dalam sel akar, ion-ion tersebut akan diangkut ke xilem melalui sel-sel perisikel, dan kemudian akan diangkut ke seluruh bagian tumbuhan melalui xilem. Transpor pasifProses ini terjadi ketika nutrisi seperti air dan gula diangkut dari satu sel ke sel yang lainnya secara pasif tanpa memerlukan energi tambahan. Salah satu mekanisme transpor pasif adalah difusi, di mana nutrisi bergerak dari lingkungan dengan konsentrasi tinggi ke lingkungan dengan konsentrasi rendah melalui membran sel. Contohnya, gula yang diproduksi sel-sel fotosintesis di daun akan diangkut ke seluruh bagian tumbuhan melalui xilem dan floem melalui transpor pasif. Proses pengangkutan nutrisi pada tumbuhan sangat penting untuk menjaga kelangsungan hidup dan pertumbuhan tumbuhan. Nutrisi yang dibutuhkan tumbuhan seperti air, mineral, dan gula harus dapat diangkut ke seluruh bagian tumbuhan untuk memenuhi kebutuhan metabolisme dan pembentukan jaringan baru. Proses ini terus berlangsung selama tumbuhan masih hidup dan membutuhkan nutrisi untuk tumbuh dan berkembang. C. Faktor yang mempengaruhi proses pengangkutan air dari akar menuju ke daun Jelaskan faktor apa saja yang mempengaruhi proses pengangkutan air dari akar menuju ke daun? Proses pengangkutan air dari akar menuju daun dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain 1. Perbedaan Potensial Air Proses pengangkutan air terjadi karena adanya perbedaan potensial air antara akar dan daun. Akar memiliki potensial air yang lebih tinggi dibandingkan dengan daun, sehingga air cenderung mengalir dari daerah dengan potensial air yang tinggi ke daerah dengan potensial air yang lebih rendah. 2. Tekanan Osmosis Proses pengangkutan air juga dipengaruhi oleh tekanan osmosis. Konsentrasi garam dan mineral di dalam sel tumbuhan lebih tinggi daripada di lingkungan sekitarnya, sehingga air cenderung masuk ke dalam sel melalui proses osmosis. 3. Gradien Tekanan Hidrostatik Proses pengangkutan air dipengaruhi oleh gradien tekanan hidrostatik di dalam tumbuhan. Tekanan hidrostatik di dalam tumbuhan dapat mempengaruhi laju aliran air. 4. Transpirasi Proses transpirasi, yaitu penguapan air dari permukaan daun, dapat mempengaruhi laju pengangkutan air dari akar ke daun. Semakin tinggi laju transpirasi, semakin cepat pula laju pengangkutan air. 5. Kondisi Lingkungan Faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban udara, dan intensitas cahaya juga dapat mempengaruhi proses pengangkutan air. Misalnya, pada suhu yang tinggi, laju transpirasi dapat meningkat, sehingga laju pengangkutan air juga meningkat. 6. Struktur Jaringan Tumbuhan Struktur jaringan tumbuhan juga dapat mempengaruhi laju pengangkutan air. Selain itu, adanya sel khusus seperti trakeid dan elemen berongga pada xilem juga dapat mempercepat laju pengangkutan air. 7. Ukuran dan Bentuk Stomata Ukuran dan bentuk stomata juga mempengaruhi laju pengangkutan air. Semakin besar dan banyak jumlah stomata pada permukaan daun, semakin tinggi laju transpirasi, sehingga semakin cepat laju pengangkutan air. 8. Jenis Tanaman Setiap jenis tanaman memiliki karakteristik yang berbeda dalam hal laju pengangkutan air. Tanaman yang tumbuh di lingkungan yang kering biasanya memiliki sistem akar yang lebih dalam dan kuat untuk menyerap air dengan lebih efektif, sedangkan tanaman yang tumbuh di lingkungan yang lembap biasanya memiliki sistem akar yang lebih dangkal. 9. Kondisi Tanah Kondisi tanah seperti pH, kandungan bahan organik, dan jenis tanah juga dapat mempengaruhi laju pengangkutan air. Tanah yang lebih gembur dan banyak mengandung bahan organik cenderung dapat menyerap dan menyimpan lebih banyak air, sehingga memudahkan tanaman untuk mengambil air dari tanah. Sedangkan tanah yang lebih padat atau memiliki pH yang tidak sesuai dapat menghambat laju pengangkutan air. 10. Iklim Iklim juga mempengaruhi laju pengangkutan air dalam tanaman. Pada lingkungan yang lebih panas dan kering, laju transpirasi cenderung lebih tinggi, sehingga tanaman memerlukan lebih banyak air untuk menggantikan air yang hilang melalui proses transpirasi. Sedangkan pada lingkungan yang lebih lembap, laju transpirasi cenderung lebih rendah, sehingga tanaman memerlukan air yang lebih sedikit. 11. Faktor Fisiologis Beberapa faktor fisiologis pada tanaman seperti ketersediaan nutrisi, keberadaan patogen, dan keadaan umum tanaman juga dapat mempengaruhi laju pengangkutan air. Tanaman yang sehat dengan ketersediaan nutrisi yang cukup dan tidak terinfeksi oleh patogen biasanya memiliki laju pengangkutan air yang lebih baik dibandingkan dengan tanaman yang sakit atau terinfeksi oleh patogen. 12. Ketinggian Tempat Ketinggian tempat juga mempengaruhi laju pengangkutan air. Pada ketinggian yang lebih tinggi, tekanan udara cenderung lebih rendah, sehingga laju transpirasi lebih rendah dan laju pengangkutan air dalam tanaman juga cenderung lebih lambat. 13. Intensitas Cahaya Intensitas cahaya juga mempengaruhi laju pengangkutan air dalam tanaman. Tanaman yang menerima intensitas cahaya yang tinggi cenderung memiliki laju transpirasi yang lebih tinggi dan memerlukan air yang lebih banyak dibandingkan dengan tanaman yang menerima intensitas cahaya yang lebih rendah. 14. Kelembapan Udara Kelembapan udara juga mempengaruhi laju pengangkutan air dalam tanaman. Pada udara yang lebih kering, laju transpirasi cenderung lebih tinggi, sehingga tanaman memerlukan air yang lebih banyak untuk menggantikan air yang hilang melalui proses transpirasi. Sedangkan pada udara yang lebih lembap, laju transpirasi cenderung lebih rendah, sehingga tanaman memerlukan air yang lebih sedikit. 15. Struktur dan Karakteristik Tanaman Struktur dan karakteristik tanaman seperti jenis daun, ukuran daun, bentuk daun, dan kepadatan stomata juga dapat mempengaruhi laju pengangkutan air dalam tanaman. Tanaman dengan daun yang lebih besar, memiliki lebih banyak stomata, dan daun yang lebih tipis cenderung memiliki laju transpirasi yang lebih tinggi dan memerlukan air yang lebih banyak. 16. Waktu Penyiraman Waktu penyiraman juga dapat mempengaruhi laju pengangkutan air dalam tanaman. Penyiraman yang terlalu sering atau terlalu sedikit dapat memengaruhi keseimbangan air dalam tanaman dan mempengaruhi laju pengangkutan air. 17. Jenis Tanah Jenis tanah juga dapat mempengaruhi laju pengangkutan air dalam tanaman. Tanah yang lebih liat atau lebih berpasir cenderung memiliki kapasitas air yang lebih rendah, sehingga laju pengangkutan air dalam tanaman juga cenderung lebih rendah. 18. Kondisi Drainase Tanah Drainase tanah juga mempengaruhi laju pengangkutan air dalam tanaman. Tanah yang terlalu lembab atau tergenang dapat memengaruhi laju pengangkutan air dalam tanaman dan dapat menyebabkan kerusakan pada akar tanaman. Sedangkan tanah yang terlalu kering juga dapat menyebabkan laju pengangkutan air dalam tanaman menjadi lebih lambat. Jika anda menganggap tulisan ini bermanfaat, silahkan tinggalkan pesan di kolom komentar. Terima kasih telah membaca artikel bagaimana mekanisme pengangkutan air dari akar menuju daun ini. Baca Juga SOAL KSN IPA SMP 2021 Jadwal, Mekanisme, Silabus, dan Contoh Soal Sumber rujukan Modul 4. Kinematika dan Dinamika Gerak, serta Suhu dan kalor, Kegiatan Belajar 3, Konsep dan Aplikasi Tekanan. Kemdikbud Jakarta - Tahukah kamu bahwa air adalah elemen yang sangat penting bagi tumbuhan? Air menjadi unsur yang membuat tumbuhan dapat bertahan dan air menjadi sel dan jaringan pada tumbuhan yang memang memiliki kandungan air hingga 60%. Kira-kira apa fungsi air bagi tumbuhan?Menurut Modul tentang Fungsi Air dan Perannya pada Tingkat Selular dan Tumbuhan Secara Utuh yang disusun oleh Hamim, dijelaskan ada beberapa fungsi air bagi tumbuhan. Berikut adalah penjelasannya1. Air Sebagai Senyawa Utama Penyusun ProtoplasmaAir memiliki fungsi bagi tumbuhan sebagai senyawa utama dalam penyusun protoplasma, di mana protoplasma merupakan cairan utama penyusun sel, baik yang terdapat di dalam sitoplasma maupun vakuola sel. Dalam kultur jaringan juga dikenal istilah kultur protoplas, yaitu apabila sel telah dihilangkan dinding selnya, tinggal membran plasma dan seluruh komponen di dalamnya yang meliputi sitoplasma, inti sel, dan vakuola ditumbuhkan di dalam media kultur Air Sebagai Pelarut Hara MineralKemudian, air berfungsi sebagai pelarut hara mineral yang memang dibutuhkan oleh tumbuhan. Umumnya, hara mineral merupakan ion yang sifatnya positif dan juga negatif yang terlarut di dalam air. Air berperan penting dalam melarutkan ion-ion tersebut dari sumbernya sehingga bisa diserap oleh tumbuhan dan masuk ke dalam jaringan tersebut bisa berasal dari bahan mineral tanah, dari hasil dekomposisi bahan organik atau mungkin berasal dari pupuk yang kita berikan. Air yang cukup juga menjadi sarana yang baik bagi ion dan pupuk untuk berdifusi atau bergerak melalui aliran massa sehingga menjadi dekat dan tersedia bagi Air Sebagai Medium Reaksi Bahan pada MetabolismeSelanjutnya, air berfungsi sebagai medium reaksi pada bahan metabolisme dalam tumbuhan. Tahukah kamu, jika ada banyak sekali reaksi kimia di dalam sel tumbuhan yang memerlukan air?Adanya kekurangan air akan menyebabkan terhambatnya banyak reaksi-reaksi metabolisme. Sehingga hal tersebut akan menghambat pertumbuhan Air Sebagai Sumber ElektronBerikutnya, air adalah sumber utama pada elektron. Fungsi ini masuk ke dalam proses reaksi terang fotosintesis yang akan menghasilkan O2, H+, dan elektron. Walaupun proporsi kebutuhan air dalam reaksi sangat kecil dibandingkan dengan kebutuhan pada reaksi-reaksi biokimia Air Mempertahankan Turgiditas SelTerakhir, air berfungsi untuk mempertahankan turgiditas sel. Apa maksudnya?Jadi, turgiditas sel atau dikenal dengan istilah sel turgor adalah tekanan sel akibat masuknya air ke dalam sel ketika sel tanaman mengalami banyak kehilangan air. Sehingga proses tersebut menyebabkan layu dan pada saat tersebut sel mempunyai nilai tekanan turgor yang sama dengan nol. Ketika air masuk ke dalam sel maka tekanan turgor akan meningkat positif dan sel akan mengembang sehingga sel mencapai ukuran yang itu adalah penjelasan lengkap mengenai fungsi air bagi tumbuhan. Selamat belajar detikers! Simak Video "Pria India Terinfeksi Jamur Tumbuhan" [GambasVideo 20detik] nah/nah

jelaskan mekanisme penyaluran air dan nutrisi pada tumbuhan